Ini Dia Cara Membeli Jeruk Yang Asyik

Kalau kita membeli jeruk, maka tempat yang dijadikan pelampiasan adalah pasar ataupun supermarket. Jeruk dipilih, ditimbang, dan bersiap untuk mengikuti acara baris berbaris mengantri di kasir..



Cara membeli jeruk seperti itu pastinya sudah biasa dan tidak ada sesuatu yang menarik.

Tapi beberapa hari lalu, saya mencoba untuk membeli jeruk dengan cara yang agak berbeda dari biasanya dan rasanya sangat menyenangkan.

#Bagaimana caranya?

Kebetulan hari itu saya sedang lewat di daerah Bangli yang mempunyai kebun jeruk dengan hamparan yang sangat luas..

Daerahnya dekat dengan Kintamani (Bali).

Ada tulisan yang menarik perhatian saya dan istripun tidak kalah semangatnya ingin menjajal cara ini.




"Beli jeruk dan bisa petik sendiri"



Sayapun berhenti di salah satu penjual dan kemudian berdiskusi dengannya sembari melancarkan rayuan menggoda untuk bisa menurunkan harga per kilo.

Dagangnya kebetulan cewek:
  • saya rayu, 
  • saya puja, 
  • saya puji, 
  • kemudian saya banting harganya dan akhirnya ia menyerah..

Ok, deal..
Saya mendapatkan potongan harga seribu.. :)

Harga sudah sepakat dan akhirnya bersama istri dan anak langsung terjun ke kebun yang ada tepat disamping dagangnya.

Kebun ini tepat berada ditepi jalan..

Buah jeruk waktu itu sedang banyak-banyaknya dan kamipun kelimpungan, bingung memilih jeruk mana yang harus diambil.


Anak sayapun tidak mau ketinggalan untuk berburu jeruk pilihan.

Dibalut dengan jaket tebalnya (udara dinginnya berrr), ia bergerak hilir mudik ke setiap pohon mencari dan bergegas menarik buah yang diidamkan.

Tentu saja kami tolak..

Soalnya yang dipegang kebanyakan masih hijau..

Disana kami berkeliling-keliling, berputar-putar menyelidiki seisi kebun, mencari buah mana yang sudah siap dipanen. Udaranya segar sembari ditemani tiupan angin yang akhirnya membuat suasana semakin dingin saja.

Rerumputan yang tumbuh subur tidak menghalangi langkah kami untuk mencari jeruk yang bagus.

Langkah tetap mantap walaupun sesekali anak saya yang masih kecil terjatuh karena di jahili oleh rumput dengan menjerat kakinya. Saya dan istripun tertawa melihat tingkahnya dan terus mengajaknya berkelana di kebun jeruk.

Setelah lelah berpetualang, kami pun sudah membawa beberapa kresek jeruk dan siap untuk ditimbang. Pembayaranpun dilakukan sesuai dengan harga hasil diskusi tadi.

#Banyak yang minat

Ternyata bukan hanya saya saja yang berhenti untuk membeli jeruk, banyak juga mobil atau motor yang berhenti dan mencoba pengalaman membeli jeruk dengan memetik sendiri.

Cara ini ternyata membuat banyak orang penasaran ingin mencoba.

Bule pun tidak ketinggalan.

Mengingat jalan ini adalah jalur pariwisata yang banyak dilalui pengunjung dari negeri seberang, mata merekapun terpikat dengan iklan yang disajikan.

Tentu saja dengan penjelasan "tour guide" yang menghantarnya..

Jadi jika anda kebetulan lewat di wilayah ini dan sedang berlibur di Bali, kemudian menemukan pertanda bahwa bisa membeli jeruk dengan memetik sendiri, bisa dicoba dan rasakanlah keseruan yang ada.

#Pemasaran yang menarik

Mengingat kampung saya yang berada dikota seberang dan setiap pulang pasti melewati daerah ini, sangat jarang saya tergoda untuk membeli jeruk yang dijual pada warung ditepian jalan.

Tapi, karena adanya pengumuman "bisa petik sendiri", ada sesuatu yang menggugah hati.



Memetik buah jeruk sesuai dengan pilihan sendiri menjadi "daya jual" yang sangat menggoda bagi mereka yang lewat.


Dengan adanya daya tarik seperti ini, mereka yang kebetulan melintas bisa memutuskan untuk menjajalnya.

Banyak lho yang ikutan..

Beberapa mobil berhenti dan dari dalamnya langsung berhamburan beberapa orang untuk mengeroyok buah-buah yang sedang tergantung bengong ditangkainya.

Mereka terlihat sangat menikmati..

Mungkin karena dikota, tempat mereka tinggal, pengalaman seperti ini tidak ada, jadi rasa ingin tahunya begitu tinggi dan tidak ragu untuk menggelontorkan uang yang lebih murah jika dibandingkan harus membeli jeruk di pasar.


Baca juga :

Post a Comment for "Ini Dia Cara Membeli Jeruk Yang Asyik"