Belajar Dari Perjuangan Seorang Bayi

Satu hal penting yang saya pelajari dari bayi adalah semangatnya. Ilmu ini terkuak muncul ketika memiliki anak pertama.



Saat dia berumur empat bulan, saya mulai menyadari sesuatu.
Sesuatu yang sangat penting.

Semangat berjuang

Di bulan ke empat sudah mulai berbalik, memutar tubuhnya sehingga tidur telungkup. Perlu proses dan dia terus berusaha sampai akhirnya tahu cara mudah memutar tubuhnya.

Fasa ini terlewati.

Nah...
Sebulan kemudian, ia tergoda dengan tantangan baru, duduk.

Mencoba dan mencoba, walau gagal terus berusaha dan endingnya bisa duduk dengan mantap. Memang keren usahanya. Tak peduli berapa kali gagal, ia terus maju.

Berbekal posisi duduk yang baik, tangannya mulai digerakkan ke depan seperti melompat. Saya tahu itu gerakan awal merangkak. Satu lompatan, dua lompatan, jatuh dan bangun lagi. Dan bisa ditebak, ia mahir merangkak.

Duduk dan merangkak sudah.
Giliran tembok diajak bersekutu.

Tangannya mendepak erat, badannya mulai berdiri. Berusaha mencari posisi yang nyaman untuk kedua kakinya.
Setiap ada kesempatan, ia akan melakukan gerakan ini.

Kakinya bergerak ke kanan dan kiri seperti kepiting berjalan, sembari tangan menapak tembok sebagai tumpuan.

Di lain kesempatan, ia mencoba berdiri tanpa bantuan tembok, meja atau kursi. Perlahan-lahan dan akhirnya stabil.
Dilanjutkan dengan selangkah dua langkah tindakan.

Akhirnya berjalan dengan lancar sampai berlari kencang. Perjuangannya dari awal sampai bisa berlari memang memakan waktu.
Hitungan bulan.

Pelajaran untuk selalu semangat

Itulah pelajaran yang saya petik dari perjuangan seorang bayi. 

Tidak peduli apapun kendalanya, ia terus berusaha sampai bisa. 
Jatuh bangun biasa, ia tidak menyerah.

Yang luar biasa adalah bagaimana dia bisa bangkit setelah jatuh...

Ilmu yang luar biasa.
Sangat cocok dengan apapun yang kita jalani.

Pertama memang terasa berat, susah, gamang, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Rasa takut berbuat kesalahan menghantui, bahkan tak jarang mundur dan menyerah sebelum mencoba.
😌

Sayapun mengalaminya.
Takut mencoba.

Tetapi, karena saya sangat menyukai aktivitas itu, saya coba, memberanikan diri melangkah. Awalnya memang kaku, bingung harus berbuat apa, tetap saya coba dan coba.
Akhirnya, sekarang ada hasilnya.

Apa yang saya lakukan?
Membuat blog.

Waktu itu saya jalan-jalan di dunia maya.
Ketemulah dengan artikel bahwa blog bisa mendatangkan pemasukan tambahan. Benarkah?
Dahi terkenyit ragu.

Bagaimana cara kerjanya?

Penasaran semakin bergejolak.
Saya ubek internet, menggeledah informasi tambahan untuk menguatkan klaim tersebut. Dan memang benar, mengelola blog bisa mendatangkan pemasukan.



Bulatkan tekad mencoba

Berbekal hobi menulis dan sama sekali tidak tahu tentang blog, saya mencebur ke dunia ini. Hajar saja, sambil belajar sedikit demi sedikit.

Mulailah berkenalan dengan kode-kode, template, widget dan sebagainya. Semuanya saya pelajari online, otodidak dan bantuan teman-teman blogger lewat google.
Pelajarannya daring semua.

Setiap hari menulis.

Letupan-letupan ide, dieksekusi menjadi tulisan.
Bahkan saking banyaknya ide, saya tulis dulu poinnya. Setelah ada waktu, baru diterjemahkan ke dalam bentuk artikel.

Jadi, ada bank ide di buku catatan. 
Sehingga ketika duduk di depan komputer sudah tahu harus menulis apa.

Prosesnya tahunan lho.
Maklum, saya juga punya pekerjaan tetap. Jika langsung bergantung total dari blog, salah besar. Bisa-bisa tidak makan...
😂

Saya tidak menyerah.
Sampai akhirnya mulai dirangkul google adsense, tempat para blogger meraup uang dari blog ataupun website.

Berbekap nyali cukup, dibarengi lumayannya view blog, saya memberanikan diri melamar ke adsense.
Sebagai penerbit iklan.

Wuih, lamaran pertama langsung ditolak.
Sakit sih...
Tapi semangat tidak kendur. Saya perbaiki isi blog, tambah artikel dan menggunakan template yang lebih bersih berpenampilan sederhana.

Melamar lagi.
Ditolak.

Akhirnya pada percobaan ketiga saya lakukan setelah enam bulan dari lamaran kedua. Lama juga ya? Agar lebih yakin saja, soalnya view dan kunjungan blog harus lebih bagus.
Eh diterima....

Sujud syukur sayanya...

Mulai dari sana, ada tambahan penghasilan bulanan. Tidak banyak sih, sedikit. Gajian pun tiga bulan sekali.
Tetapi ini hasil jerih payah buah keyakinan dan kengototan berjuang.

Ternyata jika kita mau, fokus, tidak mudah ambruk, ada kok hasilnya. Saya membuktikan pelajaran dari seorang bayi. 
Ia mau berusaha dengan segala daya upaya sampai akhirnya bisa berlari.

Jika bayi bisa, sayapun bisa!!!


Baca juga ya :

2 comments for "Belajar Dari Perjuangan Seorang Bayi"

  1. siipp om,, artikel nya membangun sebuah semangat tinggi..
    Untuk menjadi yang terbaik harus dengan usaha yag sungguh2.
    Karena kebanyakan Setiap manusia slalu menginginkan LANGSUNG BERADA di POSISI atas tanpa USAHA.

    ReplyDelete
  2. @poetra : makasi atas komennya ya sob..

    ReplyDelete