Hubungan Matematika dan Hidup

Ide untuk tulisan ini tiba-tiba mencuat ketika saya sedang mengajarkan matematika kepada salah satu murid. Anda bisa sepakat dan juga bisa tidak mengenai hal ini..

Tapi saya rasa ini sangat bagus untuk ditulis.


Siapa tahu bisa menjadi inspirasi bagi kita semua..

Dan bagi adik-adik yang sedang bergelut dalam dunia pendidikan, semoga menjadi suntikan semangat untuk menguasai matematika.

Matematika itu manfaatnya banyak sekali lho.. Jika mahir dan mampu mengotak-atik rumus dengan mudah, pastinya nanti akan sangat berguna ketika sudah dewasa.

Kemampuan mahir ini bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya sehingga semakin banyak anak yang jago matematika...😃



Hubungannya apa?

Begini ceritanya..

Waktu itu saya sedang mengajarkan pelajaran aljabar dengan topik penyederhanaan perhitungan. Kemudian terlintas dalam pikiran suatu kesimpulan yang menarik..

Inti dari pelajaran matematika adalah penyederhanaan.

Soal yang sebegitu panjang dan rumit ujung-ujungnya hanya berupa angka dan kalimat matematika lain dengan variabel yang lebih sedikit. Baca juga : inti dari matematika.

Begitu juga dengan hidup..



Menurut saya sih, hidup itu harus sederhana saja agar pikiran tidak stress dan pusing.

Kalau stres kan sangat gampang membuat kita sakit, sakit membuat tidak bisa bekerja dan uang pun tidak didapat, betul kan?

Hidup memang harus selalu disyukuri dan dinikmati.

Saya juga bukan orang yang bisa mensyukuri hidup 100%, tapi terus belajar untuk bersyukur. Misalnya hari ini bekerja dapat 50ribu, disyukuri saja daripada tidak dapat uang sama sekali.

Segala bentuk rejeki memang harus disyukuri..
  • Dapat tumpangan gratis 
  • Dapat pulsa gratis
  • Dapat diskon belanja
  • Kupon makan gratis
Tidak mesti harus dalam bentuk uang, rejeki bisa muncul dalam bentuk bantuan berharga dari orang lain. Entah itu bantuannya kecil atau tidak..

Hidup menjadi lebih enakan..

Ketika saya bisa mengucapkan terimakasih atas segala kemudahan yang diberikan, hati menjadi lebih enteng.

Tidak terlalu beban..

Hal-hal yang belum kesampaian, ya sudah tidak terlalu dipikirkan. Sembari berusaha mencari jalan bagaimana agar bisa mencapainya dikemudian hari.

Misalnya ingin punya mobil..

Karena gelora dan hasrat sudah tidak tertahankan, akhirnya mengambil jalan pintas. Menggali hutang..
  • Hutangnya besar dan setiap bulan harus dicicil dengan gaji mepet
  • Kemudian mobilnya rusak, mogok, harus diperbaiki dengan biaya selangit
  • Belum ongkos bahan bakar..
  • Stresss berat pastinya...

Hal seperti itulah yang sebisa mungkin saya hindari..

Punya mobil adalah impian, tapi kalau gaji belum cukup apa harus dipaksakan? Yang ada malah membuat hidup tambah ruwet dan kusut..




Sederhana

Berbagai permasalahan hidup yang rumit dan ruwet bisa dikerjakan satu demi satu sehingga menjadi lebih sederhana.

Jika memang belum butuh, mengapa harus dipaksakan harus punya ini dan itu. Contohlah seperti mobil diatas.

Keinginan untuk itu saya tahan dulu, daripada pusing dan tidak bisa tidur nyenyak karena pikiran terseret kepada hutang dan ongkos lainnya.

Pikiran yang ruwet ingin ini dan itu disederhanakan saja ke dalam bentuk rasa syukur bahwa sudah diguyur karunia yang banyak hari ini.
  • masih bisa bekerja
  • bisa makan enak
  • tinggal ditempat layak dan sebagainya.
Penyederhanaan seperti ini sangat membantu membuat hidup menjadi lebih nyaman..

Begitu juga dengan matematika, dalam pelajaran ini kita diajarkan untuk menemukan solusi yang paling tepat dan pas.

Banyak cara dan tidak hanya menggantungkan satu jalur..

Dan sebelum bertemu solusinya, pasti kita menghadapi tantangan yang mampu menjungkalkan semangat. Tapi jika bisa bertahan dan tidak mau menyerah, solusi pasti segera berada dalam genggaman.

Satu pelajaran lagi dari matematika, yaitu pantang menyerah untuk menggapai cita-cita.

Nah begitulah menurut saya hubungan matematika dan hidup, sederhana saja.

Sederhana dalam hidup dan juga berpikir. Maaf ya, saya bukan sok jago tapi ini hanya pemikiran saya saja dan kalau bermanfaat silahkan dipakai..

Salam hidup sederhana..

Baca juga :

Post a Comment for "Hubungan Matematika dan Hidup"