Bahagia Itu Pilihan, Tidak Percaya?

Apakah kita sering merasa kalau sudah mencapai apa yang dinginkan baru merasakan kebahagiaan?

Nah, jika seperti itu, berarti selama proses mencapai cita-cita tersebut rasa bahagia belum kita rasakan bukan?



Kemudian jika kita gagal menggapai tujuan yang diinginkan, rasa bahagia tersebut akan semakin jauh lagi untuk dicapai.

Nah jika sudah begini kita akan sangat susah mendapatkan kebahagiaan.
Betul tidak?


Tunggu, jangan keburu putus asa karena terpikir bahwa bahagia itu susah diraih. Kalau kita mau sedikit mengubah cara pandang dan berpikir, maka bahagia itu bisa diperoleh setiap saat.

Wuih, apa benar seperti itu?

Teruskan lagi dong..

Ok ok, saya akan membagikan tips ini kepada para pembaca semua. Seperti judul diatas bahwa "bahagia itu adalah pilihan", jadi kita bebas untuk memilih disaat sekarang ini untuk menjadi bahagia atau sedih/kecewa.

Sudah siap?


Contoh kasus!!


Misalnya penghasilan di hari ini sangat kurang dan anda harus pulang lebih cepat dari tempat bekerja karena tidak ada yang bisa diharapkan lagi.

Melihat kasus di atas, anda bisa mendapatkan situasi yang membahagiakan ataupun mengecewakan, tergantung mau melayangkan pilihan kemana.

Anda akan merasa bahagia jika berpikir seperti ini :
  1. Asyik, saya bisa pulang cepat sekarang dan bisa bermain lebih lama dengan anak karena selama ini selalu pulang telat dan sedikit waktu baginya.
  2. Oh, karena pulang cepat berarti saya bisa membersihkan rumah yang lama sudah tidak di urus karena sibuk.
  3. Terima kasih Tuhan, saya bersyukur hari ini masih mendapatkan rejeki (lebih baik dapat sedikit daripada tidak dapat sama sekali bukan?)
  4. Oh ya, saya bisa menonton pertandingan bola di sore ini karena pulang lebih cepat
  5. Dan anda bisa mencari ungkapan kegembiraan yang lain.
Jika bisa diambil pelajaran yang positif dari kejadian yang dialami sekarang, tanpa terasa hatipun merasa ringan dan lebih bahagia.

Sekarang mari kita lihat jika anda memillih untuk kecewa dan bersedih :
  1. Seharusnya bisa dapat lebih, tapi kenapa hanya sedikit uang yang diperoleh
  2. Tuhan, mengapa engkau hanya memberikan sedikit rejeki kepada hamba di hari ini
  3. Yah... hari ini benar-benar mengecewakan
  4. Malas lah bekerja kalau penghasilannya seperti ini terus, dan ungkapan kekecewaan yang lain.
Jika rasa penyesalan yang digemborkan dari suatu kejadian, dengan segera anda akan menjadi sedih dan kecewa.

Hati kalut dan tidak karuan arahnya.

Ketika rasa kecewa dipelihara terlalu lama, pas sampai dirumah, istri atau anak yang tidak tahu apa-apa bisa kena sasaran amarah.

Nah lho..

Bagaimana jika istri melawan?

Ya sudah, situasi yang jauh lebih runyam siap menerkam kehidupan keluarga. Jelas sekali rasa bahagia semakin  menjauh dan memudar dari pandangan.

********

Nuansa yang dihasilkan ketika menanggapi sesuatu secara positif dan negatif menghasilkan perasaan yang sangat berlawanan.

Jika ingin bahagia setiap saat, bisa diambil hal positif dari apa yang sedang dialami.

Memang perlu latihan dan upaya agar bisa mengambil sesuatu yang positif, apalagi jika diterpa masalah besar.

Tapi kalau tetap mau berusaha, kita bisa kok mengubah setiap situasinya menjadi lebih berwarna dan menyenangkan.

Selamat berbahagia...

Baca juga :

2 comments for "Bahagia Itu Pilihan, Tidak Percaya?"

  1. Intinya adalah bersyukur walau dalam keadaan apapun. Mudah-mudahan kita juga termasuk ke dalam orang-orang yang mudah bersyukur ya, biar ditambahkan lagi rezekinya. Aaamiiin....

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mas... mari kita rajin-rajin bersyukur agar rejeki semakin dimudahkan...
      semoga sukses terus mas..

      Delete