Ketika Pelanggan/Calon Pembeli Kecewa

Mungkin kita sering dihampiri oleh para pedagang atau salesman/woman yang akan menawarkan barang dagangannya. Ketika ditawari suatu barang dan barang itu menarik, otomatis kita pun akan bertanya-tanya mengenai produk tersebut.



Sebagai penjual yang baik, tentu akan mau menjelaskan dengan sabar dan teliti barang yang dijual dan melayani serbuan pertanyaan calon pembelinya. Ketika penjual sukses menjelaskan dengan baik akan apa yang dia jual, maka yang ditawari barang pun bisa tertarik dan kemungkinan akan membelinya. Barang terjual berarti uang masuk kantong..

Mengapa si calon pembeli bisa terpincut untuk membeli barang tersebut? 

Ini adalah faktor pengetahuan si penjual akan barang yang ia jual atau dikenal dengan "product knowledge". Si penjual bisa menjawab segala macam pertanyaan calon pembelinya dan membuat si calon pembeli menjadi semakin tidak sabar untuk mengeluarkan uangnya.

Dengan cekatan ia mampu meladeni pertanyaan calon pembeli sembari menyelipkan kata-kata bujukan agar barangnya segera diboyong. Dan efeknya memang sebagian besar pembeli akan rela menggelontorkan uang jika penjualnya memberikan pelayanan yang memuaskan.

Lain halnya ketika calon pembeli bertanya dan si penjual tidak bisa memuaskan calon pembelinya dengan jawaban yang diberikan.



Si penjual ini ketika ditanya akan lebih banyak mengatakan kurang tahu atau akan saya tanyakan dulu ke atasan dan lainnya. 



Calon pembeli pun males mendengar jawaban seperti ini dan hatinya bergelora untuk segera kabur.

Pasti sering kan kita pergi berbelanja disuatu tempat dan tergoda dengan barang tertentu. Ketika ditanyakan kepada penjualnya, dia malah kelimpungan tidak tahu apa, cuek dan bahkan terkesan kasar.

Pembeli : " Ini harganya berapa?"
Pegawai toko : " Ga tahu, ntar saya tanya teman saya dulu"

Pembeli : "Apa bagusnya barang ini?"
Pegawai toko : "Oh, ga tahu. Beli saja di toko sebelah!!"

Pegawai yang ogah-ogahan seperti ini tidak sadar kalau dia secara pelan-pelan telah memecat dirinya sendiri. Mengapa? Karena pastinya tidak akan ada pembeli yang mau berbelanja lagi ditempatnya. Tokonya sepi dan akhirnya ia pun diberhentikan oleh si pemilik.

Itulah akibat ketika para penjual tidak mengenal barang yang dijualnya, asal jual saja yang penting ada yang beli. Pemikiran seperti inilah yang berbahaya karena mampu mengancam kelangsungan suatu bisnis atau usaha.

Pelanggan atau calon pembeli ada raja, mereka harus dijamu dengan baik agar gelontoran uang mereka lancar ke kantong kita. Ketika mereka diperlakukan dengan baik dan dilayani keinginannya, kemungkinan besar dagangan anda akan semakin banyak yang terjual.

Kesimpulan

Menurut saya, apapun pekerjaan kita baik itu penjual, karyawan dan lainnya, pengetahuan akan apa yang kita kerjakan itu sangatlah penting. Kita bisa mendapatkan gambaran akan apa yang harus dilakukan dan bagaimana strategi yang tepat untuk mengerjakan pekerjaan itu.

Ketika ditanya mengenai hal yang berhubungan dengan apa yang dilakukan, kita bisa menjelaskannya dengan baik dan itu tentu akan semakin memuaskan mereka yang bertanya. Terus belajar dan belajar adalah kunci sukses dari sebuah pekerjaan.


Baca juga :

Post a Comment for "Ketika Pelanggan/Calon Pembeli Kecewa"