Menuntut Ilmu Tidak Mengenal Usia

Long-life education...
Sebuah peribahasa yang kebenarannya sudah terbukti sahih, tepat dan akurat.



Belajar memang tidak harus duduk menatap buku dan berduaan dengannya seharian penuh. Bahkan saat sedang bermain atau menonton, kitapun bisa menyerap ilmu.
Karena itulah, belajar adalah proses sepanjang umur.



Kakek ikut Ujian Nasional

Bagaimana jika seorang kakek ikut UN?
Itu luar biasa...

Di tahun 2013, saya membaca sebuah berita yang mengabarkan seorang kakek ikut bertempur menjawab soal-soal UN.
Wow...
Keren banget...

Saya terharu...
Kagum dengan perjuangan beliau.

Dengan umur yang sudah lanjut, beliau masih harus belajar materi pelajaran seabrek, bahkan banyak anak-anak muda yang mengeluh saking banyaknya hal yang mesti dipelajari.
Tapi sang kakek tidak menyerah.

Beliau terus melangkah maju dan akhirnya bisa ikut dalam ujian ini.


Apa yang bisa dipelajari?

Banyak yang bisa dipetik dari kisah diatas.
Kita-kita yang lebih muda semestinya mempunyai semangat juang seperti beliau. Tetap melaju walaupun tembok tebal membentang.

Hancurkan penghalang itu.

Belajar memberikan pengetahuan baru, ilmu segar dan masukan berharga untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Semakin banyak tahu, semakin kreatiflah kita dalam memecahkan masalah.

Belajar bukan berarti harus membaca buku dan duduk dibangku sekolahan sepanjang usia.
Tidak...

Lingkungan sekitar bisa menjadi gudang ilmu yang tidak terbatas.

Misalnya sekarang anda sedang berusaha membuat alat yang bisa digunakan untuk mengolah hasil panen buah mangga.
Nah, anda bisa melihatnya melalui video dan meminta masukan dari orang-orang. Setelah itu coba buat alatnya dan dikembangkan agar sesuai dengan keinginan. Terus, sempurnakan alatnya agar lebih efisien dan mudah dipakai.

Itu adalah proses belajar dan akan membuat hidup semakin semarak karena tidak ingin berhenti disuatu titik.
Setiap hari kita akan melihat hal baru dan pastinya sangat menyenangkan bukan?
Mari kita belajar terus..

Sering-sering membaca

Tidak salah jika guru dan orang tua terus mencekoki anak-anaknya dengan suruhan "rajin membaca". Mengapa?

Membaca membuka pikiran.

Dari yang sebelumnya tidak diketahui akhirnya dimengerti. "Oh, ternyata seperti itu ya". Pikiranpun dirasuki ilmu baru.
Rasanya menyenangkan lho.

Aktivitas membaca bisa dilakukan sepanjang usia.
Tidak mesti saat muda saja.

Disaat umur sudah mulai lanjut, membaca masih perlu. Otak tetap sibuk mencerna dan memilah informasi, sehingga ingatapun tetap tajam.
Keren bukan?

Apalagi sekarang sumber bacaan sangatlah mudah diakses.
Bahkan tanpa perlu membeli buku.

Cukup gunakan internet.

Jutaan bacaan gratis bisa diserap. Mulai dari tema pertanian, teknologi, olahraga, kesehatan, pengetahuan, komputer dan lainnya.
Tidak bakalan kekurangan asupan berita baru deh.

Kata-kata yang lirik mata, dicerna dan diselidiki oleh otak. Otak sibuk dan terus sibuk, ribuan informasi diolahnya.
Akhirnya daya analisis tetap tajam.
Tidak tumpul.

Membaca sangat tepat dilakukan di kala usia sudah mulai lanjut. Ketika usia semakin tua, fungsi tubuh juga menurun.
Tidak terkecuali daya ingat dan daya analisis.

Untuk mencegahnya terjun terlalu bebas, membaca jadi andalan. Otak masih terus aktif mencerna setiap kata.
Sehingga daya ingatnya masih tetap prima.


Baca juga ya :

Post a Comment for "Menuntut Ilmu Tidak Mengenal Usia"