Warung Bertemakan Sambal yang Lagi Nge-tren dan Digandrungi

Apakah akan ngomongin sambal??
Iya betul sekali..

sambal pedas

Jenisnya ada berapa??
Banyak...

Kalau sudah membicarakan makanan pedas, si cabai tidak boleh dilupakan sebagai salah satu bintang utamanya.

Karena ialah satu-satunya sumber pedas yang sering dimanfaatkan kaum ibu-ibu meracik masakan enak di dapur.
Mantap!!



Warung spesialisasi sambal

Tapi kali ini tidak dibahas bagaimana keriuhan ibu-ibu di dapur ketika beraksi dengan cabai. 
Sekarang giliran Warung alias tempat makanan.

Pasti warung yang menyajikan berbagai jenis sambal sangatlah akrab di telinga kan?
Terutama mereka yang hidup di perkotaan.

Warung seperti ini mudah dijumpai.

Sajian sambalnya itu lho..
Buanyaaakkkk banget...

Sampe bingung mau milih yang mana. Kaya orang jomblo tiba-tiba dipepet beberapa cewek cantik.

Bagi para penggila pedas, sambal-sambal disini tentunya menjadi pelepas rindu yang tepat.. Mulut panas bergetar tidak terkendali adalah kebahagiaan.



Warung spesial sambal (SS)

Tempat makan ini pertama kali saya jumpai ketika masih kuliah di Jogja.
Pembelinya selalu rame..

Bahkan untuk mencari tempat duduk pun susah..
🤔
Sudah kebayang dong gimana ramenya?

Ya demi memuaskan hasrat akan sambal, sayapun rela menunggu...
😁  

Kemudian...
Setelah balik ke Bali beberapa tahun kemudian, tiba-tiba saya melihat Warung SS sudah buka di daerah Batubulan.

Seakan menemukan cinta yang telah lama hilang, langsung mampir tanpa perlu pikir panjang.


Favorit saya adalah sambal ijo dan sambal sambal bawang cabai merah.
Ini mantap banget!!
Rasa pedas membuat perut ingin nambah terus.

Enak banget...

Dan yang paling asyik disini adalah nasinya bisa nambah gratis..

Kalau porsi pertama kurang, tinggal panggil saja pelayannya dan minta tambah.. Dilayani dengan senyum kok... 
😁

So, bagi anda yang gila dan doyan sambal, bisa mencoba berbagai olahan sambal di warung ini..
Menunya pun banyak..

  • ada ayam
  • lele
  • ikan
  • tempe
  • tahu
  • sayur
  • dan lainnya...
Lengkapi semua menu itu dengan tambahan sambalnya..

Mantap....

Selamat kepedasan ya!!!

Menu favorit

Sejak kuliah, ketika main ke warung ini, ada menu favorit yang tidak boleh saya lewatkan. Yaitu telur gobal-gabul dan tempe bakarnya.
Kalau saya ini sudah cukup banget.

Terus, mengingat sekarang sudah mempunyai beberapa anggota geng, ada lagi tambahan menunya. 
Si sulung sukanya lele, sedangkan istri palingan sambal cumi.

Kalau sudah makan disini berasa nostalgia.

Beneran!!

Entah sudah berapa kali menemui teman lama di Jogja sibuk melahap pesanannya di warung ini. Seakan menjadi tempat reuni kecil-kecilan.
Ngobrol-ngobrol bentar, tukar cerita, cukup lah...

Harganya yang terjangkau plus bisa tambah nasi sepuasnya menjadi daya tarik sendiri. Warung ini selalu penuh.
Ramai.

Kalau sudah malam minggu, para jombloer pasti kesusahan mencari tempat duduk single.
😂
Warungnya dikerubuti pasangan yang sedang dimabuk asmara.

Oh ya...
Menu makanan disini sangat bervariasi. Mulai dari goreng dan bakar. Kalau saya paling suka tempe bakarnya.
Entah mengapa olahan ini sangat enak.

Maknyos.

Di daftar menu ada banyak pilihan. Silahkan deh dicoba jika penasaran dengan makanan yang ada. Siapa tahu jatuh cinta dengan sambal pedas.

Buat sendiri bisa

Kalau lagi mager keluar plus isi dompet sedang kering, bisa kok membuat sambal di rumah. Sambal yang paling mudah yaitu sambal bawang.

Cukup gunakan :
  • bawang putih sekucupnya
  • garam
  • cabai
Ajak ketiga bahan tersebut ke ulekan dan hajar sampai rata.
Saya sering melakukannya.

Jika bingung mau makan apa terus lagi pengen yang pedas-pedas, inilah yang saya buat.

Ketika ada istri di rumah, saya pesan telur dadar plus tempe goreng. Nasinya bisa dua piring lho, uenak banget..!!
Walaupun tempe sama telor, sudah bahagia sekali.

Karena itu, di rumah saya selalu ada cabai. Soalnya keinginan membuat sambal bisa muncul tiba-tiba dan tidak boleh ditawar.
Harus ada pokoknya...

Selamat berkreasi ya!!

Baca juga ya :

Post a Comment for "Warung Bertemakan Sambal yang Lagi Nge-tren dan Digandrungi"